Bupati Iskandar Buka Seminar Dan HUT PGRI ke 72
JendelaSumsel.com, Kayuagung -- Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, baik pemilihan bupati maupun gubernur pada Juni 2018 mendatang, Bupati OKI, H Iskandar SE menghimbau agar seluruh guru di Bumi Bende Seguguk bersikap netral. Hal ini disampaikannya pada saat memberikan kata sambutan dan arahannya, sekaligus membuka kegiatan seminar nasional hari guru dan HUT PGRI ke 72, di GOR Biduk Kajang Kayuagung, Kamis (30/11/2017).
Lebih lanjut dikatakannya, sesuai dengan aturannya guru dilarang terlibat aktif dalam aktivitas politik calon bupati maupun calon gubernur, meski secara pribadi sudah memiliki pilihan. Guru harus netral dalam Pilkada. Kalaupun punya pilihan jangan sampai terlibat aktif sehingga menjadi tim sukses dan juru kampanye, termasuk juga anggota dan pengurus yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI),
"Karena organisasi PGRI adalah lembaga independen yang didalamnya ada guru yang merupakan Aparatur Sipil Negara yang (ASN) seyogyanya menempatkan diri di posisi netral. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh PGRI jangan terlibat di dalam politik praktis. Masalahnya kalau ketahuan, sanksinya cukup berat saat ini bagi guru yang statusnya ASN dan bahkan, bisa dipecat dari statusnya sebagai ASN, oleh karena itu agar jangan ikut-ikutan berpolitik," tegasnya.
Bupati Iskandar mengatakan, sebagai guru yang profesional kita harus selalu menjaga etika, jangan keluar dari tugasnya yakni mendidik anak bangsa, menebarkan nilai-nilai kebaikan lewat dunia pendidikan. Karena itu, segala hal yang bersifat politik praktis harus dijauhi.
"Hal tersebut diperlukan untuk menjaga kredibilitas guru itu sendiri, sebagai pendidik, guru mesti menunjukkan sikap profesional dan tak terlibat politik praktis, walaupun dalam menjalani profesinya, guru memang mempunyai kaitan yang erat dengan orang lain. Seperti wali murid, rekan seprofesinya dan siswa yang berpotensi dijadikan mesin politik. Itulah pentingnya seorang guru menjaga netralitas agar tak menimbulkan prasangka yang negatif dari pihak-pihak lain," jelasnya pria berambut putih yang akrab di pangggil Pak SE ini.
Sebelumnya, Ketua PGRI Kabupaten OKI, H Husin SPd MSi dalam sambutannya mengatakan, pada seminar hari guru nasional yang mengambil tema "Membangkitkan Kesadaran Kolektif Guru Dalam Meningkat Disiplin dan Etos Kerja Untuk Penguatan Pendidikan Karakter" ini diikuti sebanyak 5.009 orang guru yang bertugas diwilayah Kabupaten OKI.
"Seminar ini diikuti oleh 5 ribu lebih peserta, yang terdiri dari guru taman kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Mengah Pertama (SMP) dan juga guru Sekolah Mengah Atas (SMA)," jelasnya pria yang juga menjabat sebagai Sekda Kabupaten OKI ini.
Ia juga berharap dalam kegiatan seminar ini dapat bermanfaat bagi tenaga pendidik di Bumi Bende Seguguk, sehingga dapat membangkitkan kesadaran guru dalam meningkat kediisiplinan dan etos kerja agar terbentuknya tenaga pendidikan yang berkarakter guna mencerdaskan anak bangsa khususnya di Kabupaten OKI.
Adapun tamu undangan dan juga nara sumber yang hadir dalam seminar tersebut yakni, Sekjen PGRI pusat, Qudrat Nugraha PHD dan Wakil Ketua II PGRI Sumsel, Drs M Room SMH, Pasi Pers Kodim OKI, Kapten Inf Tanzil, Kabag Sumda Polres OKI, Kompol Suwarna, Pasi Intel Kejari OKI, Niku Senda. (rvr)
Tidak ada komentar