Dirjenpas Kunjungi Petugas Lapas Nabire yang Terluka, Tegaskan Komitmen dan Dukungan Penuh
Kedatangan Dirjenpas ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire dilakukan tak lama setelah tiba di lokasi. Ia menyampaikan bahwa dua dari tiga korban baru saja menjalani operasi akibat luka serius karena sabetan senjata tajam, sementara satu lainnya tengah menjalani perawatan jalan.
"Tadi saya baru mengunjungi satu anggota kami yang rawat jalan. Alhamdulillah kondisinya membaik. Dua lainnya masih pemulihan pasca operasi. Mohon doanya untuk kesembuhan mereka," ucap Mashudi.
Sebagai bentuk empati dan dukungan, Mashudi menyerahkan bantuan dana secara langsung kepada para korban yang berasal dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. Bahkan, Menteri Agus menyempatkan diri melakukan komunikasi via WhatsApp call dengan para korban untuk memberikan dukungan moril.
Tidak hanya meninjau kondisi korban, Mashudi bersama Kapolda dan Wakapolda Papua Tengah serta jajaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan turut meninjau langsung situasi di Lapas Nabire yang kini sudah kembali kondusif.
"Menjadi petugas Pemasyarakatan adalah tugas mulia. Laksanakanlah dengan penuh kesungguhan, sesuai aturan, serta terus tingkatkan koordinasi dan kerja sama dengan Polda, Polres, TNI, Brimob, dan mitra lainnya," tegasnya.
Dirjenpas juga menyoroti kebutuhan akan pelatihan-pelatihan intensif bagi petugas Pemasyarakatan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan profesionalisme.
Sementara itu, proses pencarian terhadap narapidana yang melarikan diri dalam insiden tersebut masih terus dilakukan, bekerja sama antara Lapas dan Polres Nabire.
Saat ini, Lapas Nabire dihuni oleh 218 warga binaan dari kapasitas ideal hanya 150 orang, dengan formasi petugas pengamanan per regu sebanyak lima orang. Keterbatasan ini menjadi salah satu tantangan yang terus diupayakan solusinya oleh pemerintah. (Red)
Tidak ada komentar