DPD PGK OKI Gelar Aksi Damai, Mosi Tak Percaya Terhadap DPRD OKI Mencuat

OKI, jendelasumsel.com – Dewan Pengurus Daerah Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (DPD PGK) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menggelar aksi damai di halaman kantor DPRD OKI, Rabu (4/6/2025). Aksi ini menjadi wujud mosi tidak percaya terhadap kinerja DPRD OKI yang dinilai tidak responsif dan abai terhadap aspirasi rakyat.

Dipimpin oleh Ketua DPD PGK OKI, Rivaldy Setiawan, SH sebagai koordinator lapangan dan didampingi Ketua LBH PGK OKI, Albadrul Maniru, SH sebagai koordinator aksi, puluhan massa menyuarakan kekecewaan mereka atas minimnya keterbukaan dan komunikasi dari para wakil rakyat.

“Kami sudah tiga kali mengajukan surat permohonan audiensi, sejak Desember 2024 dan dua kali pada Mei 2025. Tapi tidak satu pun mendapatkan respons. Hari ini kami datang langsung untuk mempertanyakan, di mana para wakil rakyat? Kami ke sini, kantor DPRD kosong, alasannya semua sedang dinas luar,” ujar Rivaldy dalam orasinya.

Rivaldy menilai ketidakhadiran seluruh anggota DPRD saat rakyat ingin menyampaikan aspirasi secara langsung merupakan bentuk pengabaian terhadap tugas representatif mereka.

Senada, Albadrul Maniru juga menegaskan bahwa aksi damai ini tidak membawa tuntutan berlebihan. Massa hanya ingin didengar.

“Kami tidak datang untuk membuat keributan. Kami hanya ingin dialog, ingin bertemu dan berbicara langsung. Namun, respons yang kami terima justru menunjukkan bahwa DPRD tidak peka terhadap suara rakyat. Jika begini terus, bagaimana rakyat bisa berharap pada wakilnya?” ujar Albadrul.

Pihak DPRD OKI, melalui Kepala Bagian Program, Iqbal, menyampaikan bahwa seluruh anggota dewan sedang menjalankan dinas luar. Ia juga menyebutkan bahwa Ketua DPRD OKI akan mengagendakan pertemuan dengan PGK OKI pada 13 Juni 2025.

Namun, janji tersebut tidak membuat massa aksi tenang. Mereka mendesak agar kepastian audiensi dituangkan dalam bentuk surat resmi. Tanpa itu, massa khawatir janji kembali diingkari.

“Kami tidak ingin janji manis lagi. Kami ingin bukti hitam di atas putih. Jika tidak ada kejelasan atau aksi nyata dari DPRD, kami siap menggelar aksi lanjutan. Karena ini bukan soal kami saja, ini soal harga diri rakyat yang merasa diabaikan oleh perwakilannya,” tegas Rivaldy.

Aksi damai tersebut berlangsung tertib dan menjadi pengingat bahwa suara rakyat harus tetap dijaga dan didengarkan oleh para wakilnya. (0ni)