Polda Sumsel Panen Raya Jagung Serentak, Irjen Pol Andi Rian: Produksi Jagung Sumsel Tertinggi di Indonesia

Berkat Polri, Herman Deru Sebut Produksi Jagung di Sumsel Meningkat Hampir Dua Kali Lipat

Ogan Ilir, JendelaSumsel.comKepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Selatan, Irjen Pol Andi Rian R. Djajadi, bersama jajaran serta unsur Forkopimda, memimpin panen raya jagung di Kelurahan Indralaya Indah, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Kamis (5/6/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari panen raya serentak yang digelar seluruh Polda di Indonesia, dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto secara hybrid dari Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.

“Panen raya ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan nasional pada kuartal II tahun 2025,” ujar Irjen Andi Rian dalam sambutannya.

Menurutnya, Sumatera Selatan memiliki total lahan pertanian jagung seluas 8.429 hektar, yang terdiri dari 7.878,8 hektar lahan monokultur dan 550,6 hektar lahan tumpang sari. Dari Januari hingga Mei 2025, telah dipanen 7.287,3 hektar dengan total produksi mencapai 42.597 ton jagung pipil.

Dalam panen raya kali ini, total luas lahan jagung yang dipanen di seluruh kabupaten dan kota di Sumsel mencapai 34,9 hektar dengan estimasi hasil 148,8 ton. Khusus di lokasi utama, Kelurahan Indralaya Indah, panen dilakukan di lahan seluas 3 hektar dengan target panen 24 ton jagung pipil.

Irjen Andi Rian, yang sebelumnya menjabat Kapolda Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan, menegaskan pentingnya pembangunan gudang pengering dan pemipilan jagung. Menurutnya, teknologi pengering sangat dibutuhkan untuk menurunkan kadar air jagung hingga 14 persen agar siap jual.

“Produksi jagung yang dijalankan Polri di Sumsel merupakan yang terbesar di Indonesia. Maka dukungan infrastruktur seperti gudang sangat vital,” jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru menyampaikan apresiasi atas peran aktif Polda Sumsel dalam mendorong produktivitas petani jagung di Bumi Sriwijaya.

“Produktivitas petani meningkat dari 4-5 ton menjadi 8 ton per hektar. Ini sangat luar biasa,” kata Deru.

Ia juga menekankan bahwa produksi jagung pipil sangat penting dalam menunjang kebutuhan pakan ternak, khususnya ayam. “Kini, petani Sumsel tak hanya memproduksi beras, tapi juga jagung pipil yang bisa menopang ekosistem pakan mandiri dan bahkan siap untuk ekspansi ke luar daerah,” ujarnya.

Dengan kolaborasi erat antara kepolisian, pemerintah daerah, dan petani, Sumatera Selatan menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung ketahanan pangan nasional. (red)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.