Dapur Ema Resmi Jadi Mitra BGN untuk Program Makan Bergizi Gratis
Syukuran dihadiri oleh Kepala Desa Tanjung Pering, Kepala Desa Kamal, Kepala Desa Talang Aur, perangkat desa, perwakilan Yayasan Cataleya Harmoni Semesta Juned, S.Pd., Kepala SPPG Riski, ahli gizi, akuntan, karyawan SPPG, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta tamu undangan lainnya.
Burhan, mewakili tuan rumah, mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak dan memohon doa agar Dapur Ema dapat menjalankan pelayanan dengan lancar bagi para penerima manfaat.
Kepala SPPG Riski menegaskan bahwa dirinya ditugaskan langsung oleh BGN untuk mengawal pelaksanaan Program MBG yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ia berkomitmen menerapkan prinsip “3 Zero” di SPPG yang dipimpinnya, yaitu Zero Waste (mengolah sampah menjadi pakan maggot atau dimanfaatkan untuk peternakan), Zero KLB (mencegah kejadian luar biasa seperti keracunan massal), dan Zero Stunting sesuai tujuan utama Program MBG.
Kepala Desa Tanjung Pering, Agus Salim, menyambut baik program tersebut dan menyatakan siap menyelaraskan kebijakan desa, khususnya dalam pengolahan sampah agar bernilai ekonomis. “Kami berharap Dapur Ema dapat beroperasi dengan sukses dan memberi manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Ketua Yayasan Cataleya Harmoni Semesta, Richard Arg., yang diwakili Juned, S.Pd., turut menyampaikan rasa syukur atas disetujuinya Dapur Ema sebagai SPPG MBG di wilayah tersebut. Melalui pesannya, Richard memastikan bahwa Dapur Ema akan mulai beroperasi pada 19 Agustus 2025.
Juned menutup sambutan dengan ajakan kepada semua pihak untuk menjaga kekompakan demi kelancaran program. “Dengan kekompakan, insyaallah setiap hambatan bisa segera didiskusikan dan diselesaikan,” katanya.
Program Makan Bergizi Gratis ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat, mengurangi angka stunting, dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat serta produktif di Ogan Ilir. (Mrd)
Tidak ada komentar