Angka Kemiskinan di Ogan Komering Ilir Menurun Signifikan: BPS OKI Mengapresiasi Capaian
OKI--Angka kemiskinan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) berhasil turun sebanyak 1,07 persen dari 13,15 persen pada 2023 menjadi 12,08 persen di 2024. Lebih mengesankan lagi, angka kemiskinan ekstrem mengalami penurunan drastis dari 4,4 persen pada tahun 2022 menjadi hanya 0,4 persen pada Maret 2024. Capaian ini berhasil menempatkan OKI di bawah rerata provinsi Sumatera Selatan yang sebesar 0,59 persen dan nasional sebesar 0,83 persen.
Data ini dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten OKI dalam Berita Resmi Statistik (BRS) yang disampaikan pada Jumat, (19/7/24). Kepala BPS Kabupaten OKI, Anugerah Hani Prasetyowati, memberikan apresiasi terhadap penurunan angka kemiskinan yang signifikan ini. Menurutnya, penurunan ini didorong oleh solidnya aktivitas ekonomi daerah dan berbagai program pemerintah yang berhasil mengurangi beban pengeluaran masyarakat, terutama dalam mengendalikan inflasi.
“Tren penurunan signifikan kemiskinan ekstrem di Kabupaten OKI dari 6,66 persen pada 2021 menjadi 0,46 persen pada periode 2024, di antaranya didorong oleh berbagai intervensi pemerintah seperti stabilitas harga, menurunkan beban pengeluaran, meningkatkan pendapatan, serta meminimalisir wilayah kantong kemiskinan,” jelas Hani.
Dari sisi jumlah penduduk miskin, Hani menambahkan bahwa jumlah penduduk miskin di Kabupaten OKI menurun sebanyak 8,11 ribu jiwa, dari 114,48 ribu jiwa pada 2023 menjadi 106,37 ribu jiwa pada 2024. Hani berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI terus mampu menurunkan angka kemiskinan melalui berbagai program yang sudah berjalan maupun yang masih dalam proses perencanaan dan pengembangan.
“Tentu, kami berharap Pemkab OKI terus berjuang menurunkan angka kemiskinan melalui berbagai program yang sudah dan yang akan dilaksanakan tahun ini ataupun tahun 2025 nanti,” ujar dia.
Pada kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Bupati OKI, Asmar Wijaya, menyatakan bahwa penurunan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem yang mencapai 0,4 persen adalah yang pertama kali sejak beberapa tahun terakhir.
“Capaian ini tidak lepas dari intervensi dalam bentuk program penanggulangan kemiskinan yang sama-sama kita lakukan melalui program pengendalian inflasi, rehab rumah layak huni, sanitasi, termasuk cakupan layanan kesehatan semesta (UHC) yang membantu masyarakat mengurangi beban pengeluaran,” jelas Asmar.
Asmar juga berkomitmen bahwa pengentasan kemiskinan akan tetap menjadi program prioritas.
“Keberhasilan ini bukanlah akhir, tetapi awal dari perjalanan panjang menuju kesejahteraan yang merata bagi seluruh warga OKI. Kami akan terus berupaya mengatasi tantangan dan mengimplementasikan kebijakan yang pro-rakyat,” tandasnya.
Dengan pencapaian ini, Kabupaten OKI menunjukkan komitmennya dalam menurunkan angka kemiskinan dan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Tidak ada komentar