BNN dan Pemkab OKI Sinergi Perangi Peredaran Narkoba di Seluruh Wilayah

Rapat Koordinasi Pengembangan dan Pembinaan Kota Tanggap Ancaman Narkoba
Rapat Koordinasi Pengembangan dan Pembinaan Kota Tanggap Ancaman Narkoba

OKI, jendelasumsel.com – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) bersama Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Selatan dan Polres OKI menggelar Rapat Koordinasi Pengembangan dan Pembinaan Kota Tanggap Ancaman Narkoba di Polres OKI, Senin (18/5/25). Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi antarinstansi dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).

 

Asisten II Setda OKI, H.M. Lubis, S.KM., M.Kes., yang mewakili Pemkab OKI menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung P4GN. "Peredaran gelap narkoba sudah merambah ke segala lini, baik di perkotaan maupun pedesaan, dan menyasar semua usia. Oleh karena itu, kami siap bersinergi dengan semua pihak untuk menanggulangi masalah ini," ujarnya.

Lubis berharap rapat ini dapat membentuk kesamaan persepsi antara unsur pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam upaya P4GN. "Dengan koordinasi yang baik, kita bisa lebih efektif dalam pencegahan dan penanganan narkoba di OKI," tambahnya.

 

Kepala BNNP Sumatera Selatan, Brigjen Pol. Dr. Drs. Guruh Achmad Fadiyanto, M.H., menyampaikan pentingnya peran aktif semua pihak dalam memberantas narkoba. "Rapat ini diadakan agar para peserta mampu membantu pemberantasan narkoba di Kabupaten OKI. Kami ingin menciptakan kota yang tanggap ancaman narkoba melalui kolaborasi yang solid," tegasnya.

Guruh menekankan bahwa upaya P4GN tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat penegak hukum, tetapi juga membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat. "Kami berharap semua pihak dapat berkontribusi dalam sosialisasi dan pencegahan penyalahgunaan narkoba," ujarnya.


Kepala BNNK OKI dalam paparannya menyampaikan bahwa Kabupaten OKI mendapat predikat tanggap terhadap ancaman narkoba pada tahun 2023 dengan peringkat 73 secara nasional dan peringkat 3 di tingkat Provinsi Sumsel. Pada tahun 2024, OKI bahkan naik peringkat menjadi sangat tanggap.


"Capaian ini merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi seluruh pihak. Untuk ke depan, mari kita tingkatkan lagi upaya pencegahan sesuai Instruksi Presiden Tahun 2020, yakni melalui deteksi dini, sosialisasi, regulasi, serta pembentukan satgas di setiap OPD," ujarnya.

 

Wakapolres OKI, Kompol I Putu Suryawan, S.H., S.I.K., yang mewakili Kapolres OKI, menyampaikan kesiapan Polres OKI untuk mengawal pelaksanaan P4GN. "Kami akan terus berkoordinasi dengan BNNP dan Pemkab OKI untuk menindak tegas peredaran narkoba di wilayah ini," kata Wakapolres OKI.

Kasat Resnarkoba Polres OKI, Iptu Adrian Chandra, yang menjadi narasumber dalam rapat tersebut, memaparkan strategi penanganan narkoba di OKI. "Kami telah melakukan sejumlah operasi untuk mengungkap jaringan narkoba. Namun, upaya pencegahan melalui sosialisasi dan edukasi juga sangat penting," jelasnya.

 

Rapat ini menghasilkan sejumlah rekomendasi, antara lain:

  • Peningkatan sosialisasi tentang bahaya narkoba di sekolah, pesantren, dan komunitas masyarakat.

  • Penguatan sinergi antara pemerintah, BNN, Polri, dan masyarakat dalam P4GN.

  • Pembentukan satgas anti-narkoba di tingkat kecamatan dan desa.

  • Pemantauan dan evaluasi berkala terhadap program P4GN di OKI.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Kabupaten OKI dapat menjadi wilayah yang tanggap dan tangguh terhadap ancaman narkoba, serta menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi masyarakat.  (0ni)



#BNNOKI #P4GN #PerangiNarkoba #OKITanggapNarkoba #SinergiPemkabBNN

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.