Perekonomian OKI Stabil, Oktober 2024 Catat Inflasi 0,07 Persen
Zahid menjelaskan, sejak Mei hingga September 2024, Indonesia mengalami periode deflasi. Di OKI sendiri, periode deflasi ini berlangsung selama tiga bulan. Menurut Zahid, meskipun deflasi dapat menurunkan harga, jika terjadi terus-menerus, fenomena ini dapat menyebabkan deflationary spiral yang berdampak negatif pada perekonomian.
"Deflasi spiral terjadi ketika penurunan harga mendorong penurunan produksi, upah, dan permintaan, yang akhirnya dapat menimbulkan krisis ekonomi seperti resesi," ujar Zahid di Kantor Bupati OKI, Senin (3/10/24).
Pada tingkat nasional, inflasi bulan Oktober 2024 tercatat sebesar 0,08 persen, menandakan berakhirnya tren deflasi yang dimulai sejak Mei 2024. Di Kabupaten OKI, inflasi pada Oktober 2024 terutama didorong oleh komponen inti yang mengalami inflasi sebesar 0,22 persen. Komoditas yang memberi kontribusi terbesar pada inflasi ini di antaranya adalah emas perhiasan, nasi dengan lauk, kopi bubuk, dan minyak goreng.
Beberapa faktor utama penyumbang inflasi di OKI pada Oktober 2024 secara month-to-month (m-to-m) mencakup kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga, dengan andil inflasi sebesar 0,12 persen. Komoditas yang mendominasi inflasi dalam kelompok ini meliputi tomat, daging ayam ras, dan bahan bakar rumah tangga.
Sedangkan secara year-on-year (y-on-y), kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya memiliki andil inflasi sebesar 0,83 persen, dengan komoditas utama berupa emas perhiasan. Kelompok lainnya adalah Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga (0,54 persen) serta Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran (0,40 persen), dengan komoditas andalan seperti pempek, nasi dengan lauk, dan martabak.
Pj. Bupati OKI melalui Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan (Ekuabang), Alexsander, SP, M.Si, menekankan pentingnya mengatasi kesenjangan harga antara produsen dan konsumen guna mencegah fluktuasi harga pangan yang berdampak pada inflasi.
"Dalam menghadapi ketidakpastian harga pangan, pemerintah harus hadir untuk memastikan masyarakat memiliki akses terhadap bahan pangan berkualitas dengan harga yang terjangkau," ujarnya.
Menurut Alex, menjaga keseimbangan antara inflasi dan deflasi sangat penting untuk stabilitas ekonomi. Ia juga menambahkan bahwa kolaborasi antara berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan ekonomi di OKI.
"Kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk menghadapi tantangan inflasi dan deflasi di daerah ini," tutupnya. (0ni)
Tidak ada komentar