Ribuan Warga OKI Padati Festival Literasi, Diskusi Seru Tentang Bahaya Judi Online
OKI, JendelaSumsel.com - Ribuan warga Ogan Komering Ilir (OKI) memenuhi Lapangan Segitiga Emas Kayuagung, Sabtu (12/10), dalam rangka Festival Literasi yang mengusung tema "Mengatasi Kecanduan Judi Online". Acara yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten OKI ini bertujuan meningkatkan literasi digital, terutama di kalangan milenial dan anak muda.
Diskusi ini dihadiri oleh beberapa narasumber ahli, membahas dampak negatif judi online yang semakin merajalela seiring dengan pesatnya perkembangan digital. Dalam sambutannya secara virtual, Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Slamet Santoso, S.H., M.M., menekankan bahwa maraknya judi online dipicu oleh transformasi digital yang tak terelakkan.
“Era digitalisasi adalah kenyataan yang harus kita hadapi. Salah satu cara untuk menghindari jerat judi online adalah dengan memberikan pemahaman literasi digital kepada masyarakat,” ujar Slamet. Ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah memblokir ribuan situs judi online, meskipun upaya tersebut menghadapi tantangan karena situs-situs tersebut terus bermunculan.
Slamet menegaskan, peran serta masyarakat dan literasi digital yang baik sangat penting dalam memberantas judi online. "Dengan pemahaman yang tepat, kita bisa melindungi masyarakat, terutama generasi muda, dari bahaya judi online."
Dalam kesempatan yang sama, Pj. Bupati OKI, Asmar Wijaya, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dalam memberantas judi online. "Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Dibutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat agar semakin banyak yang melek digital dan terselamatkan dari jeratan judi online," ujarnya.
Asmar juga menyebutkan bahwa Pemkab OKI melalui Dinas Kominfo telah melakukan berbagai langkah, termasuk mengamankan situs pemerintah dari penyusupan konten judi online dan melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah serta masyarakat luas. "Kita melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam memberikan edukasi mengenai dampak buruk judi online," tambahnya.
Festival Literasi ini juga menghadirkan enam narasumber yang berbagi wawasan dalam dua sesi diskusi. Sesi pertama diisi oleh Faturahman Kurniawan, Fatihani Nurqolbiah, dan Rindi Eka Putri. Sedangkan sesi kedua menghadirkan Putri Indonesia Sumsel, Jelita Gabriela, influencer Indah Rizky Mujyaer, serta akademisi dari Universitas Sriwijaya, Dr. Kemas Thamrin. Diskusi dipandu oleh Prof. Edy Suryanegara, Pembantu Rektor Universitas Bina Dharma Palembang.
Para narasumber mengajak peserta, yang didominasi milenial dan Gen Z, untuk berinternet sehat dan menjauhi judi online. Festival ini ditutup dengan penampilan memukau dari Band Drive dan RAN yang sukses menghibur peserta hingga acara berakhir pukul 23.15 WIB.
Dengan rangkaian acara yang edukatif sekaligus menghibur, Festival Literasi diharapkan mampu mendorong kesadaran masyarakat untuk lebih melek digital dan menjauhi risiko yang ada, terutama judi online. (0ni)
Tidak ada komentar